Akhlaq Tercela
A'naniah
Pengertian
A’naniah berasal dari kata ana artinya ‘aku’. Ananiah berarti ‘keakuan’. A’naniah berarti mementingkan diri
sendiri dan mengabaikan orang lain. A’naniah disebut juga egois.
Sebab
Mementingkan diri sendiri.
Akibatnya :
a. Dibenci oleh banyak orang.
b. Dapat merusak persaudaraan.
c. Memiliki banyak musuh dan dikucilkan dari kehidupan
masyarakat.
d. Hidupnya menjadi susah.
e. Dapat mendorong orang menjadi kikir
Cara mencegah :
a. Mengingat akan akibat negatif yang ditimbulkan dari perilaku
ananiah.
b. Mengingat bahwa kita adalah makhluk sosial, tidak dapat
hidup sendiri tanpa ada bantuan orang lain.
c. Mengingat bahwa perilaku ananiah termasuk perilaku tercela
yang dilarang oleh Allah swt. dan Nabi Muhammad saw.
d. Menumbuhkan sikap sosial dan toleransi.
Dalil Naqli
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.” ( QS. Ali Imran/3:159)
Gadab
Pengertian
Gadab secara bahasa berarti ”marah”. Gadab atau marah adalah
melimpahkan suatu emosi terhadap orang lain sehingga gejolak perasaan berontak
dalam dirinya terlepas dari kendali.
Seseorang berperilaku gadab berarti memiliki akhlak mazmumah atau budi
pekerti tercela.
Sebab
kemauannya tidak dituruti, ingin menang sendiri, merasa jagoan, mudah
tersinggung, merasa dihina, merasa dipermalukan tidak sepantasnya, merasa
direndahkan, dan perbuatan-perbuatan yang menyakitkan lainnya.
Akibatnya :
a. Menimbulkan permusuhan antarsesama manusia dan dijauhi
oleh banyak orang.
b. Hidupnya tidak tenang.
c. Menimbulkan kerugian yang bersifat materi maupun
nonmateri.
d. Hilangnya keseimbangan akal karena tertutup oleh emosinya atau nafsunya.
Cara mencegah :
a. Berperilaku sabar.
b. Memaafkan kesalahan orang lain.
c. Mengingat kerugian atau akibat buruk yang ditimbulkan dari
sifat marah.
d. Ingat, bahwa ketika seseorang sedang marah berarti sedang
ada dalam kekuasaan setan.
e. Ketika marah hendaklah segera berwudu karena setan akan
menjahui kita
Dalil Naqli
Artinya: “
dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ”. (QS. Ali Imran/3:134)
Hasad
Pengertian
Hasad atau hasud menurut bahasa adalah iri hati atau dengki. Menurut
istilah, hasad adalah merasa tidak senang melihat orang lain memperoleh
kenikmatan. Ia berusaha supaya orang itu menjadi
marah serta berharap agar kenikmatan itu terlepas darinya.
Sebab
adanya permusuhan, iri kepada sesuatu yang dimilikiseseorang atau
saling bersaing tapi untuk menjatuhkan.
Akibatnya :
a. Orang yang memiliki sifat
hasad akan dibenci orang lain dan
hidupnya tidak akan tenang dan
tenteram.
b. Menimbulkan rasa dendam dan
keinginan untuk
membalasnya bagi orang yang
dirugikan.
c. Menimbulkan perasaan
tertekan dan kegelisahan bagi
pelakunya, apabila belum bisa
melampiaskan keinginan dan
maksudnya.
d. Dapat menyebabkan seseorang
bersikap sombong atau
takabur, dan tidak mau menerima
kebenaran.
e. Merusak keimanan seseorang
dan semakin menjauhkan
hubungannya dengan Allah swt.
f. Perbuatan hasud dapat
menghapus amal kebajikan seseorang
yang telah dilakukannya.
g. Merusak tali persaudaraan
dan silaturahmi, akibatnya
hubungan yang terbina baik
menjadi retak atau terputus.
Cara Mencegah :
a.
Senantiasa
menyadari dampak buruk dari hasad
b. Senantiasa bergaul dengan orang-orang yang saleh
c. Selalu berfikir positif terhadap orang lain
d.
Dan sentiasa
mensyukuri atas segala nikmat Allah Swt yang diberikan kepadamu.
Dalil Naqli
Artinya: Dari Anas bin Malik r.a.bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
“Janganlah kamu sekalian saling membenci, saling menghasud, dan saling membelakangi.
Tetapi jadilah kamu sekalian itu hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim tidak
diperbolehkan mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.” (H.R. Muslim, Sahih
Muslim, IV:2189)
Pengertian
Gibah atau menggunjing adalah membicarakan aib atau keburukan orang di
depan orang lain.
Sebab
Merasa dirinya itu orang shaleh
Akibatnya :
a.
Merusak hubungan persaudaraan yang sebelumnya
terjalin
b. Orang
lain akan berburuk sangka
Cara
mencegah :
1. Menyadari bahwa Allah swt. membenci
terhadap orang yang menggunjing,
2. Mengingat bahwa kita juga memiliki
kekurangan karena tidak ada seorang pun yang tidak memiliki cela atau aib.
3. senantiasa bersikap baik (Husnuzah)
terhadap orang lain.
Dalil
Naqli
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba- sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Pengertian
Namimah atau mengadu domba adalah usaha atau perbuatan seseorang baik
berupa ucapan atau perbuatan yang bertujuan untuk mengadu domba. Adu domba antara
satu orang dengan orang yang lain, satu golongan dengan golongan yang lain,
satu etnis dengan etnis yang lain, dan sebagainya.
Sebab
Memiliki tujuan untuk mengadu domba antara seseorang dengan si
pembicara.
Akibatnya :
a.
orang yang dibicarakan tersebut tidak suka jika
perilaku dirinya dibeberkan orang lain.
Akhirnya orang tersebut marah dan berbalik tidak menerimanya. Terjadilah
percekcokan karena adanya adu domba tersebut.
b.
embawa kerugian di dunia juga orang yang
melakukan akan mendapatkan siksaan di alam kubur dan di
akhirat.
Cara mencegah :
a. Berusaha tidak mengikuti apa yang dikatakan orang yang suka
namimah.
b. Berusaha mengingatkan agar tidak suka mengadu-domba.
c. Membiasakan tidak berprasangka buruk terhadap orang lain.
d. Membiasakan tidak suka mencari-cari aib atau keburukan
orang lain.
Dalil Naqli
Artinya:
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
yang banyak mencela, yang kian
kemari menghambur
fitnah.” (QS. Al-Qalam/68:10-11
* Semoga bermanfaat ^_^ *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar